XLII GRADUATE

XLII GRADUATE
Sejarah tidak bisa dihapus, demikian ungkapan bijak yang sering dilontarkan untuk mengingatkan generasi muda bahwa eksistensinya saat ini tidak lepas dari peran para pendahulunya, sekecil apapun peran itu. Demikian pula yang terjadi pada para Alumni Pondok Pesantren Wali Songo Ngabar Ponorogo Jawa Timur, mulai dari TK Almanar, MI Manba'ul Huda, Tarbiyatul Mu’alimin – mu’alimat maupun Perguruan Tinggi Institut Agama Islam Riyadhotul Mujahidin. Bagaimanapun keberadaannya saat ini ia tetap tidak dapat memungkiri bahwa ia pernah menimba ilmu dan punya rasa rindu kepada Pondok Pesantren Wali Songo, meskipun ia berada disana hanya dalam hitungan bulan. Banyak langkah yang bisa ditempuh untuk menggalang potensi alumni yang kini tersebar di berbagai penjuru daerah bahkan tersebar hingga ke luar negeri. Salah satunya adalah mendata jumlah dan keberadaan para alumni tersebut yang hingga kini keberadaannya belum terdata secara rapi. Untuk optimalisasi upaya-upaya tersebut dan mencari solusi atas berbagai persoalan di atas, maka diperlukan wadah organisasi yang melakukan pendataan dan menyusun langkah- langkah strategis untuk mewujudkan cita-cita luhur tersebut dan berfungsi sebagai sentral informasi, baik bagi alumni maupun masyarakat yang ingin mengenal pondok pesantren Wali Songo dan para alumninya lebih jauh, maka dibentuklah ngabar information center (NIC)

Sabtu, 29 November 2008

hidup

"hidup sekali hiduplah yang berarti dan bermanfaat". Kalimat itu sering kali melintas ditelinga kita. Apabila kita telah menjadi bagian dari kalimat itu, maka kita akan tahu arti kehidupan ini sebenarnya, karena harga diri seseorang bergantung dari banyak sedikitnya manfaat dan perbuatan baik yang dilakukannya.
Dalam kehidupan sehari-hari niatkanlah semua yang dikerjakan hanya untuk lillahita'ala yaitu hanya untuk ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT serta senantiasa selalu mencapai ridha-Nya, karena nilai dari aktifitas yang dikerjakan tergantung dari niat awal sebelum mengerjakan aktifitas itu. lebih mulia menjadi seorang tukang sapu dijalanan dari pada menjadi seorang guru, pejabat, bahkan seorang pemimpin yang terpandang dimuka bumi ini dengan niat mencari sesuap nasi, mungkin bukan hanya sesuap nasi yang mereka cari, akan tetapi lebih dari pada itu. Mereka tidak pernah merasa puas dengan apa yang telah mereka dapatkan dari rizki Allah SWT, melainkan mereka seakan-akan telah menjadi orang yang buta dan tuli, dan tanpa disadari dari tindakan mereka itu dengan ketidak puasan mereka telah menghancurkan bumi ini dengan perlahan-lahan, dengan menyelewengkan sesuatu yang sebenarnya bukan hak milik mereka sehingga banyak diluar sana orang-orang yang menjadi pengangguran, pengemis bertaburan dijalanan, hidup tidak karuan bahkan di antara mereka ada yang mengakhiri hidupnya karena kelaparan.
Maka dari pada itu, marilah kita sering berintropeksi diri, apakah kita termaksud dari bagian mereka yang selalu tidak puas dengan kehidupan dunia sehingga mengakibatkan banyak kerugian yang muncul didunia ini. Dengan adanya suatu intropeksi diri tersebut maka kita bisa mengukur seberapa besarkah iman kita kepada Allah SWT.
Rasulullah SWA pernah ditanya tentang makna iman. Beliau menjawab bahwa makna iman adalah ikhlas
Dalam kitab At-targhib banyak dinukilkan riwayat tentang ikhlas. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa ketika Mu'adz ra. diutus keyaman sebagai hakim, ia meminta nasihat kepada Nabi SAW, maka Beliau SAW bersabda "dalam setiap amalmu, jagalah keikhlasan, karena keikhlasan akan menambah pahala kebaikanmu, walaupun amal itu sedikit". Ada juga hadist yang menerangkan bahwa Allah SWT hanya menerima hamba-hamba-Nya yang dilandasi keikhlasan. Dari riwayat dan hadist tersebut, akankah kita bertanya "apakah yang kita kerjakan selama ini sudah dilandasi dengan keikhlasan karena Allah SWT?"
Apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan tanpa didasari keikhlasan, bukan untuk mencari ridha Allah SWT, bahkan berniat untuk memperlihatkan kepada orang lain agar memperoleh penghargaan dari mereka secara tidak langsung ia telah menyekutukan Allah SWT sehingga semua amalnya tidak akan diterima oleh Allah SWT akan tetapi amal tersebut hanya sampai kepada orang yang mereka harapkan pujian dan penghargaannya.

Kamis, 27 November 2008

kelemahan wanita

bagi kamu yang merasa kaum wanita apalagi kalau status kamu adalah seorang muslimat. Berhati-hatilah,karena ada sebuah kisah manarik buat kamu. kisah ini menceritakan tentang kelemahan seorang wanita, yang diseritakan oleh Sayyiduna Ali ra.
Pada suatu hari Ali dan istrinya berkunjung kerumah Rasulullah SAW, beliau sedang menangis. kemudian mereka bertanya faktor apa yang mengakibatkan tangisnya itu, beliau SAW menjawab: "pada malam isra' mi'raj aku melihat mereka yang sedang menjalani siksa berat, teringat hal semacam itulah yang mengundang tangisku". sahut Ali: "siapakah mereka itu ya Rasul?" dan Beliau SAW menjawab: "aku telah melihat wanita digantung dari rambutnya dan otaknya mendidih, wanita yang digantung lidahnya, kedua tangannya lepas dari punggungnya, dan air zaqum digelogokkan lewat mulutnya, dan wanita digantung buah dadanya dari balik punggungnya, dan air zaqum digelogokkan lewat mulutnya, dan wanita digantung kedua kaki dan tangannya hingga ubun-ubun kepalanya, ular dan kalajengking menggelutinya, dan wanita yang tengah menyantap dagingnya sendiri, dibawahnya kobaran api yang menyala-nyala, dan wanita yang menggunting daging tubuhnya sendiri dengan gunting api neraka, dan wanita tengah berparas buruk yang sedang menyantap ususnya sendiri, dan wanita buta, pekak dan bisu dalam peti api neraka, darah mengalir dari rongga-rongga tubuhnya yang diserang penyakit kusta dan lepra, juga wanita berkepala babi/rusa, bertubuh keledai tengah menjalani sejuta macam siksaan, dan wanita persis anjing, alat fiital dan mulutnya dilintasi ular dan kalajengking yang keluar lewat duburnya, para malaikat menjatuhkan pukulan palu besar dari neraka". maka Fatimahpun tegak dan bertanya: "wahai ayahku tercinta, perbuatan apa saja yang mereka kerjakan hingga berat sekali penderitaannya?". jawab Beliau SAW: "ya Fatimah, mereka itu diantaranya membiarkan rambutnya dipandang oleh kaum pria, istri yang ucapannya menyakitkan suami. adapun wanita yang digantung buah dadanya, adalah akibat menyusui anak orang lain tanpa seizin suaminya, dan sehabis datang bulan (sudah suci) tidak mandi junub, atau sesudah melahirkan anak. sedangkan wanita yang menyantap daging tubuhnya sendiri, adalah akibat suka menonjolkan diri dihadapan umum untuk menarik simpati mereka. dan wanita yang diikat kedua kaki dan tangannya, adalah akibat mengabaikan kewajiban shalat dan tidak mandi jinabat. dan wanita yang berkepala babi/rusa, adalah suka mengadu-domba dan berdusta. dan wanita yang persis anjing, adlah akibat suka menfitnah dan memarahi suaminya.
dari kisah diatas kamu dapat mengambil hikmah yang sangat banyak dan sangat besar manfaatnya untuk kehidupan kamu di dunia ini dan di akhirat nanti. jadi bagi kamu para wanita yang masih tergolong dari krateria diatas, yang masih membiarkan rambutnya dipandang oleh kaum pria, berhias dan menonjolkan dirinya dihadapan umum, ingatlah bahwasanya azab Allah SWT sangat pedih.

YPPW-PPWS

Yayasan Pemeliharaan dan Pengembangan Wakaf Pondok Pesantren “Wali Songo” (YPPW-PPWS) adalah salah satu lembaga di balai Pendidikan Pondok Pesantren Wali Songo (PPWS) yang dibentuk pada hari Jum’at, 4 Juli 1975.
Lembaga ini diserahi tugas untuk memelihara, memperluas, dan mengembangkan seluruh harta wakaf milik Pondok. Di samping itu lembaga ini juga berkewajiban mengusahakan terpenuhinya kebutuhan material yang di butuhkan oleh PPWS

yppws

Yayasan Pemeliharaan dan Pengembangan Wakaf Pondok Pesantren “Wali Songo” (YPPW-PPWS) adalah salah satu lembaga di balai Pendidikan Pondok Pesantren Wali Songo (PPWS) yang dibentuk pada hari Jum’at, 4 Juli 1975.
Lembaga ini diserahi tugas untuk memelihara, memperluas, dan mengembangkan seluruh harta wakaf milik Pondok. Di samping itu lembaga ini juga berkewajiban mengusahakan terpenuhinya kebutuhan material yang di butuhkan oleh PPWS

Kamis, 20 November 2008

kenangan terindah

bandung
DG PERFEC
NASA VOICE
konsul BETA
malang
oswas

Senin, 17 November 2008

pondok tercinta


pondok pesantren wali songo (ppws) ngabar ponorogo adalah sebuah pondok yang cukup terkenal di wilayah indonesia.
pada tahun 1946 didirikan Madrasah Diniyah yang ditangani oleh: Ahmad Thoyyib, Ibrohim Thoyyib, Imam Badri dan kawan-kawan yang lain. Madrasah Diniyah yang masuk sore hari ini, kemudian diubah menjadi Madrasah Ibtidaiyah dan masuk pada pagi hari. Sebagai kelanjutannya pada tahun 1958 didirikan Madrasah tingkat Tsanawiyah dan Aliyah. Setelah Madrasah ini berjalan 3 (tiga) tahun (1961) diselenggarakan sistem pendidikan Pondok Pesantren yang diberi nama Wali Songo.
Pondok Pesantren Wali Songo ini didirikan oleh KH Mohammad Thoyyib, yang dibantu oleh para putera dan sahabat-sahabatnya, pada hari Selasa tanggal 18 Syawal 1380 H, bertepatan dengan 4 April 1961 M.
Pondok Pesantren ini diberi nama: “Pondok Pesantren Wali Songo” karena:
1. Santrinya yang pertama kali mondok berjumlah sembilan orang yang datang dari Jawa dan dari luar Jawa.
2. Optimisme agar para santri setelah selesai mondok dapat mengembangkan Dakwah Islamiyah
3. Optimisme agar para santri setelah selesai mondok dapat mengembangkan Dakwah Islamiyah sebagaimana diemban oleh para da’i terdahulu, yang dikenal dengan sebutan Wali Songo.
Pondok Pesantren Wali Songo Ngabar ini adalah lembaga pendidikan Islam tempat menggembleng pemuda dan pemudi Islam dengan berbagai pendidikan dan pengajaran, termasuk ilmu-ilmu agama maupun umum. Semenjak awal berdirinya sampai sekarang dan seterusnya, bebas dari afiliasi dengan partai-partai politik dan golongan-golongan.
Pondok Pesantren Wali Songo ini terletak di Desa Ngabar, Kecamatan Siman, Kabupaten Ponorogo Propinsi Jawa Timur, pada kilometer tujuh arah selatan kota Ponorogo